Banyak orang yang ketika mengalami kesulitan dalam menjalankan bisnis melupakan apa yang pertama kali mereka lakukan ketika membangun usaha mereka. Mungkin Anda berpikir, "saya masih orang yang pekerja keras, masih menjalankan rencana dengan baik, bahkan visi yang saya dapatkan masih saya terapkan, tetapi kenapa saya masih mengalami stagnasi dalam menjalankan investasi saya? Mengapa saya tidak seperti orang-orang yang sudah menjadi konglomerat tingkat nasional yang mempunyai bisnis yang luar biasa?" Hal ini akan dijawab dalam sebuah kisah saah satu tokoh di Alkitab, yakni Ayub.
Ayub, salah seorang tokoh di Alkitab yang mengalami cobaan dari Iblis untuk menguji kesetiaannya kepada Allah adalah seorang yang sangat kaya di daerahnya karena memiliki tanah dan ternak yang sangat banyak jumlahnya. Tidak hanya itu, Alkitab mencatat dia adalah seorang yang saleh. Di dalam perjalanan iman yang dia jalani pada masa pencobaan, walaupun dia sempat mengeluh kepada Tuhan, tetapi akhirnya dia menang. Di akhir kisahnya, Ayub dihujani berkat yang melimpah luar biasa.
Apa yang menjadikan Ayub mendapatkan berkat yang luar biasa dari Tuhan? Apa yang menyebabkan dia dapat membangun kembali usahanya dengan luar biasa? Anda mungkin langsung menjawab karena dia berserah dan berbalik kepada Allah dan Allah memberkati Ayub. Itu jawaban yang benar, tetapi ada satu hal yang perlu anda ingat, bahwa penyerahan diri kepada Allah membutuhkan sebuah tindakan yang berasal dari dalam, yang namanya sikap hati.
Anda mungkin berpikir, "Apa hubungan antara sikap hati dengan usaha yang akan dan sedang Anda jalani?" Dalam dunia usaha saat ini, tidak sekedar kemampuan yang dimiliki untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, tetapi juga adalah hati. Sikap hati berbicara mengenai apa yang akan lakukan untuk membuat usaha Anda berhasil dan berkembang terus. Sikap hati juga akan berpengaruh kepada intuisi bisnis Anda dan kemana Anda akan mengarahkan usaha Anda.
Persoalan sikap hati akan berpengaruh kepada karyawan yang ingin Anda miliki dan tingkat kepuasan dari para konsumen dan pelanggan Anda. Sikap hati seperti apa yang harus Anda miliki? Tentu saja hati yang murni dan tulus. Hati yang murni dan tulus disini maksudnya adalah hati yang tidak ada motivasi lain, selain untuk membawa kerajaan Allah nyata dalam kehidupan Anda sehari-hari.
Seperti Ayub, tokoh di dalam Alkitab yang mengalami terobosan dalam hidupnya, demikianlah seharusnya Anda dapat meneladani hidupnya. Ketika Anda hendak memulai segala usaha, apapun pun bidang usahanya. Satu hal yang harus diingat, hati yang akan membawa Anda kepada kesuksesan dalam berbisnis Anda karena Tuhan memperhitungkan hal itu dalam hidup Anda.
Bagi Anda yang hendak menjalankan bisnis atau berinvestasi atau mengembangkan usaha Anda lebih besar lagi, mulailah dari yang sederhana yang dinamakan hati. Cek hati Anda saat ini, apakah ada motivasi-motivasi lain yang tidak berkenan di hadapan Allah pada saat memulai atau mengembangkan sebuah usaha? Jika ada, ubahlah dan mulai kembali memiliki hati yang murni dan tulus dihadapan-Nya sehingga apa yang akan Anda kerjakan menjadi berhasil oleh karena Allah berkenan. Selamat berinvestasi !!!
Sumber : berbagai sumber/bm